Pages

Minggu, 09 Juni 2013

Harie's Notes 2


Tuhanlah pengabul doa kami. Terserah Tuhan mau di apakan diri ini.
Kata indah penuh makna yang selalu teringat ketika pagi mulai menyapa, kehidupan terus berlanjut, maju tiada mundur. Perjalanan UGM telah dilalui dengan mengambil banyak manfaat, pengalaman yang tak ternilai harganya saya dapatkan dengan perjuangan. Pilihan kuliah harus berlanjut, ketika hanya ada satu pilihan untuk melanjutkan pendidikan, saat itu hanya ada satu pilihan sisa jalur undangan dari UNJ (Universitas Negeri Jakarta).
UNJ, pikirku dalam hati, dimana letaknya? Apakah jauh lebih luas dari UGM? Apa biayanya jauh lebih murah? Pertanyaan begitu banyak yang muncul dan bertarung di kepala, saya tidak ingin hanyut dalam pikiran dan mencari jawaban segera. Semua administrasi sudah siap, berangkat menuju UNJ, grak.
Kebetulan sekali, saya masih tidak tahu arah menuju UNJ, seingat saya ketika itu hanya bisa dilalui oleh satu bis mayasari bakti AC-63 tujuan Bekasi-Pasar Baru. Yang penting berangkat dulu, masalah nyasar itu belakangan. Semangat mulai membara, karena pengalaman akan menyapa di UNJ segera. Bismillah
.
Saat jiwa dan raga ini berada di halaman depan UNJ, semua pertanyaan yang ada di pikiran saya tadi, maka akan segera terjawab. Langkah kaki maju melangkah seperti tentara yang siap melangkah, grak! Clingak…clinguk (tanda orang bingung) keheranan, banyak sekali fakultas yang harus saya masuki dan mencari tahu penutupan jalur undangan dari tiap Fakultas itu kapan berakhirnya.
Bingung pun mulai melanda, sebagian Fakultas ada yang sudah menutup jalur undangan dan ada yang akan segera di tutup. Kaki melangkah tak tentu arah dan berhentilah di gedung K Fakultas Ilmu Sosial namanya, ada mahasiswa yang memberikan brosur Fakultas Ilmu Sosial dan di dalam brosur ini ada jurusan Ekonomi, Sejarah, Geografi, Ilmu Sosial Politik, Sosiologi dan Ilmu Agama Islam (banyak sekali nama jurusannya, ga ada jurusan bekasi – UNJ apa…galau sangat).
Pikirku bukannya bertemu jawaban makin tambah pilihan, semua pilihan di analisis dengan baik, jangan sampai ketika nanti sudah memilih malah tidak menarik di tengah perjalananya. Dengan mantra bismillah pilihan itu jatuh kepada Ilmu Agama Islam, alasannya ketika itu jika di tes maka tidak akan terlalu sulit (Soalnya sudah dekat waktu ujian tesnya, waktu baca dan mengulang kembali juga berkurang).
Pokoknya terserah Tuhan mau diapakan saya terima, semua persyaratan administrasi sudah saya berikan kepada bagian Tata Usaha Fakultas Ilmu Sosial, dan saya menerima kartu tanda ujian. Pelaksanaan ujian hari jum’at, 3 hari lagi, ternyata saya bisa jadi kuliah atau tidak. Pikirku harus bisa kuliah (Positif thingking selalu..kata Mario Teguh).
Tiga hari saya lalui dengan belajar, belajar dan belajar. Semua pengalaman yang di dapat dalam ujian di UGM saya keluarkan segera, tak ada waktu kosong yang sia-sia semua telah terpakai untuk belajar (belajarnya pas mau ujian! Mau jadi apa coba?? Lulus atau tidak yang penting usaha dulu). Semua mantra matematika harus hafal, pokoknya harus ga boleh tidak. Kalau ga hafal bisa bengong nanti pas jawab soal. Kalau bengong bisa ga kuliah saya. (haaaa pusingnya ketika itu menghafal semua mantra matematika).
Tiga hari mengingat mantra matematika berhasil di lalui, kini waktunya ujian tiba menyapa saya, berada di salah satu ruang Fakultas Ilmu Sosial (Kira-kira dalam satu ruangan hanya 20 orang,, masih kalah ketika di UGM satu ruangan bisa 40 orang). Yang masih sama adalah mimik wajah peserta ujian, menegangkan dan ketakutan (padahal saya juga tegang masih ajah bisa ketawa hahaha).
Pengawas ujian hanya ada 1 orang dan membagikan soal ujian tersebut, bismillah di buka soal satu persatu di cek, ternyata soalnya jauh lebih mudah di banding yang saya pikirkan (saya pikir soalnya jauh lebih susah, tiga hari saya menghafal mantra, arghhhhh). Segera saya selesaikan soal tersebut dan mengumpulkannya ke pengawas. (Ternyata saya yang pertama mengumpulkan soal dan jawaban ke pengawas hahahaha).
Ujian test berhasil di lalui dengan baik, berhasil..berhasil..hore. teriak girang puas. Tinggal satu test lagi yang harus di lalui yaitu test wawancara. (saya pikir mau melamar kerja harus di test wawancara segala). Semua test harus di lalui dengan baik, pelan-pelan asalkan selamat dan bisa kuliah.
Waktu menunggu wawancara mendebarkan juga, menanti panggilan dari ruangan gelap. Nama dipanggil satu persatu, entah apa yang dilakukan oleh pengetes di ruang sana, yang penting saya di luar masih bisa tertawa dan merenungi nasib apakah bisa menjawab semua pertanyaan atau tidak, apakah saya bisa kuliah atau tidak. Tak lama kemudian namaku di panggil Harie. Dengan langkah pasti menuju ruang gelap tanpa lupa bismillah terucap sebagai mantra tiap tindakan.
Terlihat seorang penguji yang siap mengeluarkan puluhan pertanyaan pada saya dalam ruangan tersebut. Tak lupa ciri khasnya menggunakan peci haji berwarna biru. Fuad.A.Saad namanya.(akan ada kisahnya tersendiri nanti) Saat masuk ke ruang tersebut haus sudah mulai terasa, tenggorokan sudah mulai memberikan sinyal agar segera minum, kebetulan di meja penguji ada aqua gelas. “boleh saya minta airnya?” Tanya saya kepada penguj. “Silahkan” kata penguji. (Mungkin dalam hatinya nih orang belum di Tanya sudah kehausan, apalagi nanti kalau sudah ditanya berapa liter air yang mau di minum nanti).
Lega rasanya ketika air itu menyentuh tenggorokan, seperti menemukan oase di padang yang gersang, pokoknya nikmat, o iya hampir lupa dengan test wawancaranya. Wawancara berlangsung cukup cepat, hanya di test baca qur’an dan kata si penguji saya mendapat nilai ujian yang cukup tinggi, yang paling saya ingat kata-katanya itu lho, kamu orangnya cuek, masih bisa ketawa walaupun di test seperti ini. (Bangga mulai merasuki tubuh, wah bisa terbang nih !! mudah-mudahan Pa Fuad A. Saad ucapnya dari hati yang terdalam hehehehe).
Penilaian hasil wawancara pun di berikan kepada saya, hari itu juga dan Alhamdulillah saya bisa kuliah di UNJ tepatnya di Ilmu Agama Islam. Saya pulang ke rumah dengan membawa satu berita bahagia, saya bisa kuliah (Inilah kado bagi kedua orang tuaku). Tuhanpun menderngar dan memberikan yang terbaik bagi hambanya.

“Tulisan ini disertakan dalam TGFTD – Ryan GiveAway”   




5 komentar:

  1. semoga menang GAnya ya :D
    *nemu link blog di postingan WAnya bg ryan*

    BalasHapus
    Balasan
    1. ditunggu juga ya partisipasinya Vivi.

      Hapus
    2. Makasih mba... mohon doanya :)

      Hapus
  2. Makasih partisipasinya mas.
    kisah yang indah untuk dibagikan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ditunggu kabar baiknya mas ryan :) hehehehehe

      Hapus

Terima Kasih Telah Membaca Tulisan di petualanganbaru.blogspot.com
 
Mari berpetualang di petualanganbaru.blogspot.com
Mari berpetualang di petualanganbaru.blogspot.com
Mari berpetualang di petualanganbaru.blogspot.com