Suatu hari,
Nasruddin pergi bersama anaknya keluar kota. Dalam perjalanan itu, sang anak
naik keledai sementara Nasruddin berjalan kaki sambil memegang tali keledai
yang ditunggangi anaknya.
Tiba-tiba,
seseorang menegur dan berkata, “Sungguh zaman memang sudah edan, bagaimana
mungkin seorang anak naik keledai dengan nyaman sementara ayahnya dibiarkan
berjalan kaki. Sungguh anak biadab dan tak tahu diri.”
Mendengar itu,
sang anak berkata pada Nasruddin, “Ayah, bukankah sudah kukatakan padamu,
naikilah keledai ini, biarlah aku yang berjalan kaki.” Nasruddin pun menuruti
kemauan anaknya dan menuruti ucapan orang yang menegurnya.