Cerita Panas Anak Sekolah : Tragedi UN

Namaku Umar waktu kelas satu aku tidak tahu tentang UN. Ketika aku kelas lima aku baru tahu yang namanya UN. Sejak kelas lima aku membaca buku UN dan aku mempelajarinya hingga sekarang, sampai aku kelas enam. Ketika aku kelas enam hasil tryoutku peringkat 88 dan aku ingin bertekat untuk mempelajari buku UN dan ingin Les di dua tempat yaitu PRIMAGAMA dan KDS (Kanjeng Diningrat School).

Hingga ulangan semester bayangan aku mendapatkan rangking 10 besar dan sekarang aku ingin mempelajari soal UN yang banyak dan memperdalam materi pelajarannya. Ketika UN pun mulai tiba diriku selalu belajar dan berdoa kepada Allah subahana wa ta’ala biar hasil UN ku lebih baik. Waktu pagi mulai tiba dan aku segera berangkat ke sekolah dengan menggunakan jemputan, dalam jemputan pun diriku menyempatkan diri untuk membaca, minimal 1-2 lembar. Semua saya lakukan agar nilai Rapot-ku menjadi yang terbaik.

Ketika pembagian raport tiba maka diumum kan oleh wali kelasku, Bu Nunik namanya. “ juara satu Mutia, juara dua Annisa dan juara tiga Umar”. Alhamdulillah perjuangan saya tidak sia-sia dan akhirnya aku bisa membanggakan kedua orang tuaku. Terima kasih ya Allah engkau memang tidak menyiakan hambamu ini. Memang benar Allah tidak akan merubah kaumnya jika kaumnya tidak berubah. Semangat perubahan UN.