Semangat
membara ketika mendengar di terima di Ilmu Agama Islam, bagaimana tidak kalau
diterima berarti saya kuliah dan jika saya kuliah maka saya jadi mahasiswa
(jreng…jreng…senangnya dalam hati). Rasa
puas mulai ada dalam diri, semua usaha yang baik maka mendapatkan buah yang
manis.
Setelah
di terima di UNJ khususnya Ilmu Agama Islam maka saya melakukan daftar ulang
dan harus mengikuti OSPEK (kalau dalam hukum Fiqh OSPEK ini hukumnya wajib
dilaksanakan hehehe). Kakak kelas yang mulai sok galak pada mahasiswa baru, ada
juga kakak kelas yang pura-pura baik kepada mahasiswi yang menurut mereka di
anggap cantik (kakak kelas pada waktu itu masih pada jomblo jadi mereka
mengincar mahasiswa baru).
Memang
rasanya ga adil bagi cowo, ke cewe baik baik giliran ke cowo muka penjahat
kelas kakap di tampilkan. Dengan terpaksa pula kami pura-pura takut (inget
pura-pura takut lho, ga takut beneran). Kenapa kami sebagai mahasiswa baru
pura-pura takut? Kami merasa kasihan kepada kakak kelas kami yang sudah
berusaha menampilkan wajah sangarnya setidaknya kami menghargai jerih payahnya
(maaf ya kakak kelasku yang baik hati, rajin menabung dan suka mengaji).
Ketika
OSPEK saya mengenal teman baru, dan itu laki-laki semua. Arista Darmawan, Abdul
Fatah, Ahmad Syaukani dan Irman. Saya pikir koq yang laki Cuma 5 orang dan itu
sudah termasuk saya, sedangkan perempuan ada 25 orang. Luar biasa sekali
perbedaannya, menakjubkan. Kembali ke menu OSPEK, ternyata dalam acara ini kami
di suruh membawa barang bawaan yang jelimet, aneh, unik, pokoknya bikin capek
pikiran (soalnya banyak barang bawaan yang menggunakan teka teki seperti sayur
sampah, padahal itu sayur asem kenapa harus di bilang sayur sampah coba??dimana
letak sampahnya??kalau dikaji pake ilmu gizi, apa ada sayur sampah??).
Akhirnya
Abdul Fatah (Juragan Soto, nanti ada kisahnya tersendiri) memberikan penginapan
gratis di rumahnya yang kebetulan dekat sekali dengan kampus kami, UNJ.
Tepatnya di pisangan lama (warung sotonya sangat terkenal se-Pisangan Lama).
Kami menginap disana selama 3 hari dan selama 3 hari pula kita harus tiba di
UNJ jam 5 pagi, itu sebabnya rumah Abdul Fatah ini sebagai penyelamat kami agar
tidak kena hukuman seperti lari mengitari UNJ (saya kuliah di Kampus A).
Masalah
waktu sudah teratasi, kini masalah barang bawaan yang cukup banyak, yang harus
di siasati agar terbawa semua. Dari memakai tas karung terigu berlogo UNJ,
membawa makanan dan snack, belum juga peralatan tulis dan yang paling penting
kalau mahasiswa baru rambutnya itu lho, harus seperti cukuran tentara (Oh My
God, kita mahasiswa bung, bukan akabri atau akpol). Sebagai mahasiswa baru,
saya dan teman-teman saya hanya bisa menerimanya dengan TERPAKSA. Mau ga bawa,
hukuman sudah menanti. Mau ga ikut, nanti pas masuk kuliah, malah dicari sama
kakak kelas. Nasib oh nasib, begitu malangnya nasib mahasiswa baru.
Alhamdulillah
karena saya dan teman-teman saya kompak semua perlengkapan yang harus dibawa
sudah terpenuhi semua, kalau misalnya satu salah bawa maka salah semuanya.
Inilah resikonya, di hukum satu, maka di hukum semua, jadi biar kena hukumannya
ga malu dan biar hukumannya makin meriah (emangnya acara 17-an harus meriah).
Tiba di ruangan OSPEK (kebetulan jurusan Ilmu Agama Islam OSPEKnya berada di
lantai 3), semua perlengkapan yang saya bawa di cek oleh kakak kelas. Ritual
pagi selalu seperti ini mengecek barang bawaan lalu di lanjutkan dengan
yel-yel. Kalau yel-yel tidak ada yang semangat maka akan di hukum, dengan
semangat 45 kami pun semangat meneriaki yel-yel. Begini yel-yelnya,
(dinyanyikan dengan pakai lagu Popeye)
Say hello student JIAI
Say hello student JIAI
Majulah Jiai-ku
Janganlah kau ragu
Say hello student JIAI
Tut…tut..
Ada
cerita lucu sebelum OSPEK di laksanakan, kakak kelas membuat permainan
solidaritas, permainan ini semua mahasiswa baru jurusan Ilmu Agama Islam harus
mengemut satu permen dan memberikannya kepada teman selanjutnya, dan kebetulan
jatah terakhir yang mengemut permen itu adalah saya (bayangkan permen itu sudah
masuk ke 29 mulut teman saya dan terakhir saya…..tidaaaakkkk). Dalam pikiran
saya, bagaimana caranya agar saya tidak ngemut itu permen?? Permen itu terus
mendekati ke saya dan saya masih terus berpikir agar permen itu tidak sampai ke
mulut saya. Akhirnya ide itu muncul juga, tepat ketika permen itu mau masuk ke
mulut saya, saya bilang ke kakak kelas, kalau saya lagi puasa. Kakak kelas
bertanya, “ Puasa apa ? kan sekarang bukan hari senin kamis“. Jawab saya,”
puasa qodho, kak”. Akhirnya kakak kelas percaya dan mulut saya selamat dari
permen tersebut (ternyata kakak kelas mudah diakali).
OSPEK
memang menyenangkan, saya dan teman-teman harus bangun pagi, pulang malam, bawa
barang yang aneh-aneh, belum kena hukuman, belum juga habis suara karena di
suruh yel-yel terus. Semua rasa bercampur jadi satu yaitu LeeeeeLaaaaaaahhhhh Buuuuuuaaangeeeeetttt.
Untungnya OSPEK ini hanya berlangsung selama 3 hari, coba kalau 7 hari mau jadi
apa coba capeknya.
OSPEK
berlalu maka banyak pembelajaran di dapat, kami berlima menjadi semakin akrab.
Tahu keburukan masing-masing dan untungnya masih tetap terjaga sampai saat ini.
Abdul Fatah, terima kasih atas penginapan gratisnya ditambah makananya yang
luar biasa, rasanya maknyos di lidah. Lain kali kalau saya mampir sotonya terus
digratiskan untuk saya dan teman-teman. Dari rumah beliau pula tragedi gelas
melayang jadi cerita indah yang hanya di ketahui oleh saya, Aris, Ahmad, Irman
dan si empunya rumah.
Usaha
kita selama tiga hari tidak sia-sia, dan kita berhasil memecahkan semua
teka-teki kakak kelas kita, walaupun kita juga di hukum Cuma gara-gara pisang
dempet. Kepada kakak kelas terima kasih pula yang telah menyatukan kelima orang
koplak ini menjadi satu atap. Salam OSPEK Mania (Julukan Pengaggum OSPEK).
Hidup Ospek
BalasHapussalam ospek mania :D
HapusSelamat ya sudah diterima di UNJ
BalasHapusskrang sdah ngajar :) itu kisah 7 tahun yg lalu :D
HapusOspek kadang terlihat lucu. Kakak kelas yang sebenernya kalem disuruh jadi galak, ya nggak pantes aja ya sob.
BalasHapusbener mas... biasanya ada udang dibalik bakwan :D
HapusOPSPEk oh OPSPEk...
BalasHapusmba nita yang ospek saia ya :D
Hapussalam ospek mania haha
BalasHapusSalam ospek mania juga :D
Hapuswiiiih, ngebohongin senior itu namanya :p
BalasHapusnggak kebayang makan permen yang udah diemut orang lain. bekas diemut satu orang aja ogah, apalagi 29 orang -_-'
masih membayangkan permen yang diemut 29 orang?? coba ajah mau?? :D
Hapus