Pages

Sabtu, 06 Juli 2013

Harie's Notes 3



Berusaha dulu baru tawakal.
Semangat membara ketika mendengar di terima di Ilmu Agama Islam, bagaimana tidak kalau diterima berarti saya kuliah dan jika saya kuliah maka saya jadi mahasiswa (jreng…jreng…senangnya dalam hati).  Rasa puas mulai ada dalam diri, semua usaha yang baik maka mendapatkan buah yang manis.
Setelah di terima di UNJ khususnya Ilmu Agama Islam maka saya melakukan daftar ulang dan harus mengikuti OSPEK (kalau dalam hukum Fiqh OSPEK ini hukumnya wajib dilaksanakan hehehe). Kakak kelas yang mulai sok galak pada mahasiswa baru, ada juga kakak kelas yang pura-pura baik kepada mahasiswi yang menurut mereka di anggap cantik (kakak kelas pada waktu itu masih pada jomblo jadi mereka mengincar mahasiswa baru).

Memang rasanya ga adil bagi cowo, ke cewe baik baik giliran ke cowo muka penjahat kelas kakap di tampilkan. Dengan terpaksa pula kami pura-pura takut (inget pura-pura takut lho, ga takut beneran). Kenapa kami sebagai mahasiswa baru pura-pura takut? Kami merasa kasihan kepada kakak kelas kami yang sudah berusaha menampilkan wajah sangarnya setidaknya kami menghargai jerih payahnya (maaf ya kakak kelasku yang baik hati, rajin menabung dan suka mengaji).
Ketika OSPEK saya mengenal teman baru, dan itu laki-laki semua. Arista Darmawan, Abdul Fatah, Ahmad Syaukani dan Irman. Saya pikir koq yang laki Cuma 5 orang dan itu sudah termasuk saya, sedangkan perempuan ada 25 orang. Luar biasa sekali perbedaannya, menakjubkan. Kembali ke menu OSPEK, ternyata dalam acara ini kami di suruh membawa barang bawaan yang jelimet, aneh, unik, pokoknya bikin capek pikiran (soalnya banyak barang bawaan yang menggunakan teka teki seperti sayur sampah, padahal itu sayur asem kenapa harus di bilang sayur sampah coba??dimana letak sampahnya??kalau dikaji pake ilmu gizi, apa ada sayur sampah??).
Akhirnya Abdul Fatah (Juragan Soto, nanti ada kisahnya tersendiri) memberikan penginapan gratis di rumahnya yang kebetulan dekat sekali dengan kampus kami, UNJ. Tepatnya di pisangan lama (warung sotonya sangat terkenal se-Pisangan Lama). Kami menginap disana selama 3 hari dan selama 3 hari pula kita harus tiba di UNJ jam 5 pagi, itu sebabnya rumah Abdul Fatah ini sebagai penyelamat kami agar tidak kena hukuman seperti lari mengitari UNJ (saya kuliah di Kampus A).
Masalah waktu sudah teratasi, kini masalah barang bawaan yang cukup banyak, yang harus di siasati agar terbawa semua. Dari memakai tas karung terigu berlogo UNJ, membawa makanan dan snack, belum juga peralatan tulis dan yang paling penting kalau mahasiswa baru rambutnya itu lho, harus seperti cukuran tentara (Oh My God, kita mahasiswa bung, bukan akabri atau akpol). Sebagai mahasiswa baru, saya dan teman-teman saya hanya bisa menerimanya dengan TERPAKSA. Mau ga bawa, hukuman sudah menanti. Mau ga ikut, nanti pas masuk kuliah, malah dicari sama kakak kelas. Nasib oh nasib, begitu malangnya nasib mahasiswa baru.
Alhamdulillah karena saya dan teman-teman saya kompak semua perlengkapan yang harus dibawa sudah terpenuhi semua, kalau misalnya satu salah bawa maka salah semuanya. Inilah resikonya, di hukum satu, maka di hukum semua, jadi biar kena hukumannya ga malu dan biar hukumannya makin meriah (emangnya acara 17-an harus meriah). Tiba di ruangan OSPEK (kebetulan jurusan Ilmu Agama Islam OSPEKnya berada di lantai 3), semua perlengkapan yang saya bawa di cek oleh kakak kelas. Ritual pagi selalu seperti ini mengecek barang bawaan lalu di lanjutkan dengan yel-yel. Kalau yel-yel tidak ada yang semangat maka akan di hukum, dengan semangat 45 kami pun semangat meneriaki yel-yel. Begini yel-yelnya, (dinyanyikan dengan pakai lagu Popeye)
Say hello student JIAI
Say hello student JIAI
Majulah Jiai-ku
Janganlah kau ragu
Say hello student JIAI
Tut…tut..


Ada cerita lucu sebelum OSPEK di laksanakan, kakak kelas membuat permainan solidaritas, permainan ini semua mahasiswa baru jurusan Ilmu Agama Islam harus mengemut satu permen dan memberikannya kepada teman selanjutnya, dan kebetulan jatah terakhir yang mengemut permen itu adalah saya (bayangkan permen itu sudah masuk ke 29 mulut teman saya dan terakhir saya…..tidaaaakkkk). Dalam pikiran saya, bagaimana caranya agar saya tidak ngemut itu permen?? Permen itu terus mendekati ke saya dan saya masih terus berpikir agar permen itu tidak sampai ke mulut saya. Akhirnya ide itu muncul juga, tepat ketika permen itu mau masuk ke mulut saya, saya bilang ke kakak kelas, kalau saya lagi puasa. Kakak kelas bertanya, “ Puasa apa ? kan sekarang bukan hari senin kamis“. Jawab saya,” puasa qodho, kak”. Akhirnya kakak kelas percaya dan mulut saya selamat dari permen tersebut (ternyata kakak kelas mudah diakali).
OSPEK memang menyenangkan, saya dan teman-teman harus bangun pagi, pulang malam, bawa barang yang aneh-aneh, belum kena hukuman, belum juga habis suara karena di suruh yel-yel terus. Semua rasa bercampur jadi satu yaitu LeeeeeLaaaaaaahhhhh Buuuuuuaaangeeeeetttt. Untungnya OSPEK ini hanya berlangsung selama 3 hari, coba kalau 7 hari mau jadi apa coba capeknya.
OSPEK berlalu maka banyak pembelajaran di dapat, kami berlima menjadi semakin akrab. Tahu keburukan masing-masing dan untungnya masih tetap terjaga sampai saat ini. Abdul Fatah, terima kasih atas penginapan gratisnya ditambah makananya yang luar biasa, rasanya maknyos di lidah. Lain kali kalau saya mampir sotonya terus digratiskan untuk saya dan teman-teman. Dari rumah beliau pula tragedi gelas melayang jadi cerita indah yang hanya di ketahui oleh saya, Aris, Ahmad, Irman dan si empunya rumah.
Usaha kita selama tiga hari tidak sia-sia, dan kita berhasil memecahkan semua teka-teki kakak kelas kita, walaupun kita juga di hukum Cuma gara-gara pisang dempet. Kepada kakak kelas terima kasih pula yang telah menyatukan kelima orang koplak ini menjadi satu atap. Salam OSPEK Mania (Julukan Pengaggum OSPEK).

12 komentar:

  1. Selamat ya sudah diterima di UNJ

    BalasHapus
    Balasan
    1. skrang sdah ngajar :) itu kisah 7 tahun yg lalu :D

      Hapus
  2. Ospek kadang terlihat lucu. Kakak kelas yang sebenernya kalem disuruh jadi galak, ya nggak pantes aja ya sob.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener mas... biasanya ada udang dibalik bakwan :D

      Hapus
  3. wiiiih, ngebohongin senior itu namanya :p

    nggak kebayang makan permen yang udah diemut orang lain. bekas diemut satu orang aja ogah, apalagi 29 orang -_-'

    BalasHapus
    Balasan
    1. masih membayangkan permen yang diemut 29 orang?? coba ajah mau?? :D

      Hapus

Terima Kasih Telah Membaca Tulisan di petualanganbaru.blogspot.com
 
Mari berpetualang di petualanganbaru.blogspot.com
Mari berpetualang di petualanganbaru.blogspot.com
Mari berpetualang di petualanganbaru.blogspot.com