Pages

Selasa, 05 November 2013

Harie's Notes 5




Pendidikan bukan persiapan untuk hidup. Pendidikan adalah hidup itu sendiri. (Jhon Dewey).
Masih ingatkah pada Kajur tercinta kami, bapak Chudlori Umar namanya. Beliau sangat dihormati oleh seluruh mahasiswa jurusan Ilmu Agama Islam. Tak terkecuali dari angkatan 2002 sampai angkatan 2012, pasti punya banyak cerita tentang beliau. Beliau biasa di panggil babeh, entah di dalam kelas ataupun ketika sedang kumpul di kantin, Babeh selalu menyempatkan waktunya untuk berkumpul dengan mahasiswa. Walaupun sekedar numpang minum kopi, pendekatan babeh ke mahasiswanya sungguh luar biasa.

Satu pengalaman yang luar biasa di ajarkan dengan babeh, setiap mengajar pasti babeh mencritakan sejarah hidupnya, entah masa kuliahnya dulu di UIN, kadang menceritakan keluarganya, dan kadang menceritakan kampung halamannya. Seakan-akan cerita itu tidak akan pernah habis dan terlihat di matanya semangat membara ketika menceritakan perjalanan hidupnya.
Babeh selalu mengajarkan kepada mahasiswanya untuk selalu hidup sederhana, dari awal saya kuliah sampai lulus kuliah, babeh tidak pernah pegang hape, bahkan perjalanan menuju UNJ beliau biasa menggunakan bis transjakarta alias bus way. Selain itu babeh juga belum punya FB. Sosok yang bersahaja, berwibawa dan terkadang membuat hati ciut ketika sudah berhadapan dengannya. Pokoknya babeh hidupnya sangat sederhana dan loyal kepada mahasiswanya.
Sosok babeh tidak pernah jauh dari qur’an, pokoknya harus serba qur’an (Apa karena dia dosen ulumul qur’an jadi ga jauh dari qur’an, coba beliau jadi dosen bahasa Inggris pasti yang di bawa cuma kamus yang ratusan halaman). Makanya lulusan dari Ilmu Agama Islam tidak bisa lulus sebelum hafal salah satu surat dari Al Baqaroh, Ali Imran atau An Nisa’ serta membaca kitab kuning (nilai kelulusan setahu saya hanya pada angkatan 2002 sampai 2005). Tiap mata kuliah ketika itu boleh ga masuk 3-4 kali, hanya mata kuliah babeh yang pada ga berani ga masuk, pokoknya ketika ada mata kuliah yang di ajarkan babeh harus tepat waktu, kalau ga belajarnya di luar (di depan pintu). Dan babeh juga pernah telat dan akhirnya babeh cuma bisa di luar. Babehpun hanya mengeluarkan senyum dari bibirnya. Saya tidak tahu maksud babeh tersenyum itu apa (Seperti ada udang di balik bakwan).
Selama mata kuliah yang di ajarkan oleh babeh, saya hanya sekali mendapatkan A dan sisanya B. Ketika saya mendapatkan nilai A dari babeh, saya sudah mencatatkan rekor, kenapa bisa ? menurut saya untuk mendapatkan nilai A dari babeh ini sangat sulit, pikir saya selama babeh yang ngajar nilai saya pasti B. Tapi syukurlah ketika mata kuliah Masailul Fiqhiyah, saya diberikan nilai A oleh babeh. Saya membahas tentang raka’at shalat tarawih dari 6 raka’at sampai 23 raka’at, saya bahas dari segi sanad dan sejarah. Hasilnya ya itu tadi, nilai A. Nilai A cukup berkesan buat saya. Rekor mas bro (tolong dicatat #manaMURI).
”Pendidikan itu tidak perlu di kelas, anda bisa belajar di mana saja” kata babeh. Ucapan babeh tersebut sederhana tapi penuh makna. Benar juga babeh mengizinkan tiap mahasiswanya boleh izin tidak mengikuti perkuliahan sebanyak 3-4 kali. Akhirnya saya dan aris kadang sering tidak mengikuti kuliah karena di kasih kesempatan boleh tidak masuk asalkan tidak boleh lebih dari 4 kali (Jangan ditiru ini perbuatan yang hanya di lakukan oleh orang – orang yang agak gimana gitu, biar pembaca yang menilainya).
Gara – gara babeh pula angkatan 2004 mendapatkan gelar troublemaker. Babeh kalau kasih gelar ke angkatan 2004 ga tanggung-tanggung, langsung troublemaker. Padahal kalau di pikir-pikir angkatan 2004 hampir sama dengan kisah muda babeh yang hampir sama dengan kami. Mungkin gara-gara ulah kami, babeh jadi teringat masa mudanya yang semangat membara  seperti para pejuang yang merebut kemerdekaan (halagh jangan lebai gitu deh).
Ada kisah menarik tentang babeh, ketika acara Jambore KIAI (Keluarga Ilmu Agama Islam) waktu itu acara diadakan di wisma sekitar gunung gede. Babeh mengajak saya dan Aris untuk mengasah otak melalui permainan remi, saya tidak tahu bagaimana cara permainannya. Saya melihat bagaimana cara bermainny, saya paham, lalu saya coba ikut bermain. Permainan remi di lakukan oleh 4 orang, babeh, Aris, Istiqlal (Adik kelas angkatan 2007, nanti akan ada cerita tentangnya) dan saya.
Permainan berlangsung sengit, siapa yang mencapai angka 1000 maka dialah pemenangnya. Pada waktu main remi, babeh salah satu yang paling ahli dan di takuti di jurusan (di takuti karena waktu itu babeh jadi kajur hehehehe). Babeh awalnya memimpin perolehan angka dalam permainan ini, cukup jauh angkanya ketika itu, tapi keberuntungan berpihak pada saya sehingga nilai yang di kumpulkan babeh yang tadinya banyak, saya bom dan nilai yang dikumpulkan babeh kembali menjadi nol (istilah bom dalam permainan remi, bisa menurunkan nilai sampai nol). Dan akhirnya babeh berada di urutan terakhir dan juaranya saya, maaf babeh bukannya tidak menghargai, sekali-sekali babeh dikerjai oleh mahasiwanya. (Permainan remi ini tidak ada unsur keburukan, karena kami melakukannya hanya untuk mengasah logika angka kami).
Sebagai ucapan terima kasih, saya ada beberapa bait syair untuk babeh. Walaupun saya takut bertatapan mata dengan babe (auranya itu menegangkan lho) tapi kami (angkatan 2004) rindu untuk di ajar kembali olehmu. Rindu dihukum, rindu dengan cerita-cerita heroik masa mudamu. Rindu segalanya tentangmu.
Kisah mudamu begitu membara,
ketika bait-bait mulai bercerita
Tanpa lelah melainkan semangat yang terlihat
Engkau mempunyai jabatan yang tinggi,
Tapi engkau membumi
Merangkul semua siswamu
Yang terbebani oleh keluh semu
Rambutmu mulai memutih,
Tapi senyummu terus merekah
Kau ajarkan kami makna hidup
Terus maju begitulah ucapmu
Angkatan kami di beri gelar
Kami bangga, karena pemberian darimu
Hanya angkatan kami yang mendapatkannya
Kami senang bisa mendapatkan banyak petuah
Agar nanti ketika lulus kami tidak berulah
Walaupun banyak tipu muslihat teman kerja yang di berikan kepadamu
Engkau di jatuhkan dan di kesampingkan
Engkau hanya tersenyum, tidak membalas melainkan tetap merangkul
Kami bahagia bisa menjadi siswamu
Terima kasih babeh, akan selalu kami ingat petuahmu.

Angkatan 2004
The Troublemaker

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Telah Membaca Tulisan di petualanganbaru.blogspot.com
 
Mari berpetualang di petualanganbaru.blogspot.com
Mari berpetualang di petualanganbaru.blogspot.com
Mari berpetualang di petualanganbaru.blogspot.com