Pages

Kamis, 17 November 2016

Surat Cinta untukMU



Dear kau...
Entah harus ku mulai dari mana. Bagiku ini sangat sulit untuk di deskripsikan dengan lugas pada seseorang yang selalu membuatku semangat untuk datang. Setiap senin dan jum'at.. Aku melihatmu berjalan santai menuju tempatku berdiri pada sebuah sisi yang rindang. Menunggumu dan berlalu dengan senyum yang ku berikan diam-diam saat kau datang.
Kau selalu duduk disana. Di pojok sebelah kiri barisan ketiga dari kanan. Aku hafal, ketika tiga puluh menit jam pelajaran dimulai kau akan selalu merasa kedinginan. Saat itu kau mulai menggosok kedua telapak tanganmu mencari kehangatan. Dan sekali lagi, aku tersenyum diam-diam.

Sesekali kau menoleh dan tersenyum padaku. Aku tak pernah mau tahu untuk siapa senyum mu itu. Saat itu dadaku bergemuruh dan aku menatapmu terpaku. Biasanya ketika kau sadar pandangan kita bertemu kau akan menarik kepalamu dan tertunduk dalam. Tingkahmu membuatku tertawa kecil. Membuatku ingin menghampirimu dan duduk di sampingmu lalu kita berbincang. Aku selalu mencari waktu untuk melakukan itu. Tapi aku tak pernah mendapatkannya darimu.
Kau selalu duduk bersama sahabatmu. Kau selalu pulang ditemani seseorang yang membawamu semakin jauh dariku. Terkadang kau akan menoleh ke belakang dan tersenyum simpul. Hatiku meloncat kegirangan dan memulai sebuah harapan.
Wanita dengan jilbab jingga. Aku tak pernah tahu apa maksud dari senyummu. Aku pun tak ingin tahu untuk siapa senyummu. Aku jatuh hati. Benar-benar jatuh hati pada wanita berjilbab jingga yang ku temui setiap pukul empat sore hingga delapan malam.
Aku suka. Suka ketika melihatmu membasuh wajah dengan air suci ketika kau hendak beribadah. Suka melihatmu bersujud menyembah Tuhan yang memberimu mata teduh dan senyum yang menawan. Wanita berjilbab jingga, aku jatuh cinta pada setiap hal yang bersangkutan denganmu. Setiap senin dan jum'at aku datang bersama harapan yang besar. Lalu pulang dengan senyummu di sepanjang malam.
Aku memang terkadang kecewa. Kecewa ketika hari berhujan dan aku tak dapat datang. Ketika sesuatu hal membuatku tak dapat melihatmu meski dari kejauhan.
Ini adalah cinta diam-diamku padamu wanita berjilbab jingga. Ini adalah ungkapan dari suara gemuruh di setiap pandangan kita bertemu. Ini adalah luapan emosiku ketika aku bahagia melihatmu di sisi jalan yang rindang itu.
Qiannanuna Zahrani, itu namamu kan? Aku mencari tahu segala hal tentangmu. Aku tahu segala hal tentangmu, bahkan mungkin hal yang tak pernah terpikir olehmu. Aku jatuh cinta.. Cinta yang datang bersamamu. Tapi cinta itu tak jua hilang meski kau tak lagi pada pandanganku. Aku tak peduli.. Aku tak peduli tentang pemikiranmu tentangku. Ya. Aku memang seorang lelaki pengecut yang menyimpan cintanya diam-diam. Aku terlalu takut untuk mengatakan padamu dan menerima perubahan sikapmu jika kau menolak. Tapi aku bahagia. Bersamamu selama beberapa bulan dengan perasaan untuh tanpa pernah kehilangan senyum dan suara renyahmu itu. Kini aku siap mengungkapkannya.. Kini aku siap menerima apapun sikapmu. Meski aku belum lagi mendapatkanmu di pandanganku. Aku akan tetap datang. Pada senin dan jum'at. Seperti biasa.. Menunggumu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Telah Membaca Tulisan di petualanganbaru.blogspot.com
 
Mari berpetualang di petualanganbaru.blogspot.com
Mari berpetualang di petualanganbaru.blogspot.com
Mari berpetualang di petualanganbaru.blogspot.com