Pages

Rabu, 25 Maret 2020

Putriku Haneen




Indah nian perangaimu
Tak bisa terbayangkan oleh diri ini
Tak bisa terangkai oleh lidah ini
Tak bisa terbesit sedikitpun dalam hati
Karena aku tahu engkaulah buah hatiku
Anugrah indah dari-Nya

Assalamu’alaikum, Haneen putri kecilku penerus jejak Shahabiyah Fatimah sekaligus putri Nabi Muhammad sholallahu alaihi wa salam. Ku awali surat ini dengan sebait puisi sederhana. Tahukah engkau mengapa? Jikalau dengan hati kau baca itu pastilah kau ketahui betapa bersyukurnya diriku ketika Allah menganugrahkanmu kepada kami, Ayah dan bundamu. Ku tak bisa membayangkan rupamu, tangis manjamu, senyum indah di wajahmu membuatku bahagia tak terkira. Tapi seiring waktu berlalu, tangis tawa di nafasku, hitam putih dijalanku ku yakin engkaulah yang terbaik untukku.

Saat ini usiamu kurang dari setahun, jika surat ini kau baca disaat ayah serta bundamu sudah tak lagi bersamamu, maka tertulislah dalam bait kasih sayang kami padamu...

Putriku....
Kau lahir dari sebuah cinta suci anakku. Cintaku dan bundamu yang hanya karena-Nya kami mencinta. Cinta dengan penuh ketulusan dan cinta dengan sepenuh jiwa bagaimana semestinya mencinta seperti sunnah Rasul-Nya. Cinta yang tak sekadar turun dari mata ke hati, juga bukan berlandaskan materi ataupun penampilan diri. Betapapun adanya dirimu, ku kan menerimamu setulus hatiku, mengayomimu sepenuh jiwaku dan melindungi dirimu dengan seluruh diriku.
Tapi seiring waktu, timbul kesadaranku siapa engkau sesungguhnya. Engkau bukan milikku, atau milik bundamu Nak. Engkau lahir bukan karena cintaku dan cinta ibumu. Engkau adalah milik Allah. Tak ada hakku menuntut pengabdian darimu. Karena pengabdianmu semata-mata seharusnya hanya untuk Allah.
Nak, sedih, pedih dan terhempaskan rasanya kala menyadari siapa sebenarnya aku dan siapa engkau. Dan dalam waktu panjang di malam-malam sepi, kusesali kesalahanku itu sepenuh -penuh air mata di hadapan Allah. Syukurlah, penyesalan itu mencerahkanku.
Sejak saat itu, satu-satunya usahaku adalah mendekatkanmu kepada pemilikmu yang sebenarnya. Membuatmu senantiasa berusaha memenuhi keinginan Pemilikmu. Melakukan segala sesuatu karena Nya, bukan karena kau, aku dan ibumu. Tugasku bukan membuatmu dikagumi orang lain, tapi agar engkau dikagumi dan dicintai Allah.

Putriku, Jaga Auratmu...
Kau adalah putriku yang tercantik, sedari dulu dan sampai nanti. Ayah berpesan bahwa perhiasan wanita terhormat itu dengan cara menutupinya, dan memberi pembatas agar kelak semakin layak untuk yang halal menyentuhnya. Semoga ini akan selalu menjadi prinsipmu, dan menjadi penerang bagi manusia-manusia yang hendak mengambil cahaya.

Putriku, Allah itu Robb-Mu...
Allah adalah tempat beristirahat saat perjalanan dunia terasa semakin berat. Allah menjadi tempat mengadu saat semua kepenatan hidup serasa tidak bersumbu. Tempat bersandar saat semua tembok dunia jatuh berpencar. Karena Robb-Mu adalah Tuhan yang tak pernah bosan, maka mintalah apapun darinya tanpa pernah merasa habis apa yang engkau butuhkan.

Putriku, Dunia itu Fana...
Janganlah engkau condong kepada urusan dunia dan hatimu selalu direpotkan dunia saja karena engkau diciptakan Allah bukanlah untuk dunia saja. Sesungguhnya tidak ada makhluk yang lebih hina dari pada orang yang terperdaya oleh dunia.
Janganlah engkau mudah tertawa kalau bukan karena sesuatu yang menggelikan, engkau berjalan tanpa tujuan pasti, janganlah engkau menanyakan sesuatu yang tidak ada gunanya bagimu, janganlah menyia-nyiakan hartamu.
Barang siapa yang penyayang tentu akan disayang, siapa pendiam akan selamat dari pada berkata yang mengandung racun, dan barangsiapa yang tidak bisa menahan lidahnya dari berkata kotor tentulah akan menyesal.
Bergaullah engkau dengan orang alim dan orang berilmu. Perhatikanlah kata dan nasehatnya karena sesungguhnya sejuklah hati ini mendengarkan nasehatnya, hiduplah hati ini dengan cahaya hikmah dari mutiara kata-katanya bagaikan tanah yang subur tersiram air hujan.
Ambillah harta dunia sekedar keperluanmu, dan nafkahkanlah yang selebihnya untuk bekal akhiratmu. Janganlah engkau tending dunia ini ke keranjang sampah karena nanti engkau akan menjadi pengemis yang membuat beban orang lain. Sebaliknya jangan engkau peluk dunia ini serta mereguk habis airnya karena sesungguhnya yang engkau makan dan pakai itu adalah tanah belaka. Janganlah engkau berteman dengan orang pandir dan janganlah pula berteman dengan orang yang bermuka dua, karena akan membahayakanmu.

Putriku, Berbagilah...
Jalan mencari kebaikan itu ada di mana-mana. Berusahalah menjadi baik dan paksalah untuk belajar memberi. Tidak semua yang engkau punya, harus selalu kau beri tanda, berbagilah. Ada banyak pasang mata melihat bahagia terhadap sesuatu yang kita punyai saat ini, maka bukalah sedikit jalan untuk berbagi. Jika hidup bukan karena dasar memberi, maka matahari akan selalu bermalas-malasan, sehingga akan gelaplah bumi sepanjang hari. Tak ada cahaya kehidupan.

Putriku, Inilah mula perjalananmu
Hingga engkau telah menyelesaikan akhir baca surat ini, simpanlah di hatimu. Hati adalah tempat penyimpanan semua jenis kosa-kata, dan akan mengolahnya menjadi sebuah kalimat terpuji yang menyegarkan harimu nanti.
Inilah usaha terberatku, karena artinya aku harus lebih dulu memberi contoh kepadamu dekat dengan Allah. Keinginanku harus lebih dulu sesuai dengan keinginan Allah. Agar perjalananmu mendekati Nya tak lagi terlalu sulit.
Kemudian, kitapun memulai perjalanan itu berdua, tak pernah engkau kuhindarkan dari kerikil tajam dan lumpur hitam. Aku Cuma menggenggam jemarimu dan merapatkan jiwa kita satu sama lain. Agar dapat kau rasakan perjalanan ruhaniah yang sebenarnya.
Saat engkau mengeluh letih berjalan, kukuatkan engkau karena kita memang tak boleh berhenti. Perjalanan mengenal Allah tak kenal letih dan berhenti, Nak. Berhenti berarti mati, inilah kata-kataku tiap kali memeluk dan menghapus air matamu, ketika engkau hampir putus asa.
Akhirnya, kalau nanti, ketika semua manusia dikumpulkan di hadapan Allah, dan kudapati jarakku amat jauh dari Nya, aku akan ikhlas. Karena seperti itulah aku di dunia. Tapi, kalau boleh aku berharap, aku ingin saat itu aku melihatmu dekat dengan Allah. Aku akan bangga Nak, karena itulah bukti bahwa semua titipan bisa kita kembalikan kepada pemiliknya.
Wahai putriku, dunia ini bagaikan samudera tempat banyak ciptaan-ciptaa-Nya yg tenggelam. Maka jelajahilah dunia ini dengan menyebut nama Allah. Jadikan ketakutanmu pada Allah sebagai kapal-kapal yang menyelamatkanmu. kembangkanlah keimanan sebagai layarmu, logika sebagai pendayung kapalmu, ilmu pengetahuan sebagai nakhoda perjalannanmu dan sabar sebagai jangkar dalam setiap badai dan cobaan.

Dari ayah dan bundamu


Haneen, nama pena tanpa identitas. Punya hobi beli buku, menulis dan diskusi, bercita-cita jadi guru yang hafal Al Qur’an 30 Juz. Si cuek yang menyukai romantis.Si langit biru yang mencintai langit malam. Si nekat yang takut sendirian. Si kantong tipis yang hobi traveling.  Jejaknya bisa dilacak melalui akun penulisbisa@gmail.com. Tulisannya yang masih seumur jagung bisa dilihat petualanganbaru.blogspot.com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Telah Membaca Tulisan di petualanganbaru.blogspot.com
 
Mari berpetualang di petualanganbaru.blogspot.com
Mari berpetualang di petualanganbaru.blogspot.com
Mari berpetualang di petualanganbaru.blogspot.com